5 pendiri startup yang menginspirasi di Indonesia
Bagi lima perempuan Indonesia ini, gender bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan. Berkat mereka, semakin banyak peluang kerja di Indonesia. Berkat mereka, daftar pendiri startup wanita inspiratif di Indonesia semakin bertambah. Kesuksesan Anda adalah bukti bahwa wanita tidak kalah tangguh dari pria dalam membangun bisnis!
Lalu siapa saja CEO wanita inspiratif yang berhasil merintis bisnis di Indonesia? Ini daftarnya!
Fransiska P.W.H. (Pendiri & CEO Prelo)
Fransiska P.W Hadiwidjana merupakan CEO muda lulusan ITB dan berhasil masuk dalam daftar “30 UNDER 30 ASIA” untuk industri retail dan e-commerce versi majalah Forbes. Keberhasilan ini diraih berkat kontribusinya dalam membangun platform Prelo. Platform Prelo dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan jual beli barang bekas.
Tidak hanya bekas, barang yang dijual di sini dijamin kualitas dan keasliannya, lho. Dengan begitu, pembeli tidak perlu khawatir mendapatkan barang palsu saat berbelanja di Prelo. Dengan ide cemerlang tersebut, tak ada salahnya Fransiska terpilih dalam program Studi Pascasarjana Singularity University 2012.
Melia Winata (Pendiri dan CEO Du Anyam)
Dari wanita menjadi wanita, sosok muda inspiratif Indonesia bernama Melia Winata juga telah mengembangkan bisnis yang lebih mengutamakan wanita. Ia membangun dan menjadi CEO Du Anyam, sebuah brand yang membuat berbagai kerajinan anyaman oleh wanita Indonesia. Produk-produk Du Anyam dipasarkan secara online melalui website Duanayam.com, sehingga mudah dijangkau konsumen.
Dengan visi “Memberdayakan Perempuan, Memajukan Budaya, dan Meningkatkan Penghidupan”, Du Anyam telah berhasil memberdayakan 1.100 perempuan dari 50 desa di seluruh Indonesia. Dengan demikian Du Anyam dapat menjadi media bagi perempuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan meningkatkan keterampilannya.
Diajeng Lestari (Pendiri dan CEO HijUp)
Diajeng Lestari, Founder dan CEO HijUp yang juga istri dari mantan CEO Bukalapak Achmad Zaky sepertinya sudah sangat familiar dengan pola pasar bisnis di Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia, Indonesia merupakan pasar yang “lunak” bagi perusahaan pakaian wanita dan pria Muslim. Ia juga mendirikan HijUp, sebuah perusahaan e-commerce pakaian muslim dengan 70 merek lokal! Beberapa brand lokal yang tergabung dalam HijUp yaitu Ria Miranda, Hijab Pelangi, Covering Story, Kami dan masih banyak lagi.
Hijup.com memudahkan dan memudahkan masyarakat untuk membeli produk lokal. Selain itu, wanita tidak akan kesulitan lagi mencari hijab yang modis dengan berbagai pilihan. Hal ini tentunya sesuai dengan tujuan didirikannya HijUp. Diajeng Lestari ingin membantu para wanita tampil cantik dan keren dengan hijab.
- Mesty A.J. (Pendiri dan CEO Wecare.id)
Kehidupan yang mapan dan glamor tidak membuat Mesty Ariotedjo Juanda melupakan negaranya. Alih-alih terjebak dalam kemewahan, dokter cantik yang kuliah di Universitas Indonesia ini memiliki minat yang besar terhadap penduduk pinggiran kota. Setelah mengetahui bahwa banyak orang di daerah terpencil kesulitan mengakses fasilitas kesehatan yang layak, ia mendirikan Wecare.id.
Wecare.id adalah platform penggalangan dana untuk pasien di daerah pedesaan. Masyarakat pedesaan memiliki akses yang memadai terhadap fasilitas kesehatan. Berkat Wecare.id yang ia mulai, Mesty juga masuk dalam daftar “30 UNDER 30 ASIA” versi majalah Forbes. Tapi bukan itu saja, dia juga bekerja sebagai model dan menjadi duta merek Lancome!
- Leonika Sari (pendiri & CEO Reblood)
Leonika Sari Njoto Boedioetomo adalah salah satu pahlawan di bidang kesehatan. Wanita kelahiran Surabaya ini berhasil mengembangkan aplikasi Reblood untuk memudahkan masyarakat dalam mendonorkan darahnya. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengetahui informasi donor darah di berbagai kota dengan lebih mudah.
Perempuan 25 tahun lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jurusan informatika bisnis ini menemukan penyebab kekurangan darah di Indonesia. Sepulang dari Global Entrepreneurship Bootcamp, ia menyadari bahwa permasalahannya adalah kesulitan masyarakat dalam mendonorkan darah. Itulah mengapa Reblood dikembangkan.
Berkat aplikasi ini, jumlah pendonor bertambah dan jumlah pendonor yang ditolak PMI berkurang. Dengan kata lain, di Indonesia juga, ketersediaan darah yang disumbangkan semakin meningkat dan lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan. Maka tak salah jika aplikasi ini meraih penghargaan Tempo’s Choice Startup Award 2017.
Berikut 5 pendiri startup inspiratif di Indonesia. Apakah Anda juga tertarik untuk membangun perusahaan startup? Mungkin
Lihat Juga :
https://ruaitv.co.id/
https://cmaindonesia.id/
https://rakyatjakarta.id/
https://gramatic.id/
https://tementravel.id/
https://psyline.id/
https://cinemags.id/
https://imn.co.id/
https://bernas.co.id/
https://mt27.co.id/